Manly Girl, Girly Guy ! (7)

Ren dan Shay sama - sama duduk di hadapan Rin yang sedang sibuk mencatat sesuatu di dalam fail tebal berwarna hitam.

Sebuah gambar X-Ray diletakkan di atas meja yang terang. Kuasa dihidupkan untuk memudahkan Rin menjelaskan kepada Ren dan Shay mengenai kecederaan yang dialami oleh Ren.

"As you can see here, her tibia bones was broken due to some hit. And there was several pieces of her broken bones. I believe it was because she was hit in this spot many times and refused to rest. If she continue to move, I'm afraid she can't walk anymore.." jelas Rin sambil menunjukkan kawasan tulang yang patah dan serpihan - serpihan tulang yang berada di sekitarnya.

Ren terdiam. Fikirannya kosong selepas mendengar penjelasan Rin. Shay yang berada di sebelahnya juga tidak dihiraukan. Jika dia tidak mampu bergerak, dia tidak akan mampu mengambil alih benda yang pernah menjadi kepunyaan keluarganya.

"What do you mean by can't walk anymore ?" soal Shay.

"She can't use her right foot again."

"You're kidding me ?!"

Rin menarik nafas panjang.

"We need to do surgery."

"Surgery ?"

"Yes. But it will takes a few months before she can walk normal again."

"Just do what you think best for Ren doctor," putus Shay. Wajah Ren dipandang sekilas. Tiada reaksi dari gadis itu.

Rin mencatat sesuatu di dalam fail hitam tersebut semula. Pemuda itu kemudian mencari borang kebenaran melakukan pembedahan yang akan ditandatangani oleh penjaga pesakit.

"You need to read this before signing it," ujar Rin kepada Shay yang bertindak sebagai penjaga Ren.

"I will.."

Jeda seketika.

"And one more thing... tomorrow, I'm gonna examine Ren whole body through the canal. The results may take several hours. I'll let you know if the result is ready.." tambah Rin.

Shay mengangguk.









Shin yang berada di luar bilik Doktor Rin terkesima apabila mendengar perbualan serius di antara Ren, Shay dan doktor muda tersebut. Yang paling mengejutkan lagi, apabila identiti Ren sebagai perempuan begitu jelas dipendengarannya.

LOOP DOOP !

Irama jantungnya berdegup semakin laju. Shin kaku !







Shay memapah Ren menuju ke taman. Dia memerlukan ruang untuk bercakap dengan gadis itu.

"What do you want from me, sensei ?" soal Ren dingin.

"Why did you hide your identity ?"

"It's none of your business."

"It's not. You'll cause trouble again like the past time."

Ren pandang wajah Shay yang sedang serius merenungnya.

"H-how did ...."

"I'm was there. On that day, I'm was there.."

Ren terkejut. Matanya membulat. Wajah Shay dipandangnya dengan rasa terkejut.

Comments

Popular posts from this blog

KANSER BUAH ZAKAR BY DR. ERNA NADIA

Bahan Yang Perlu Ada Dalam Produk Bagi Kulit Berminyak Dan Berjerawat

TRIGGER FINGER by Doktor Mahyuddin (copypaste dari facebook)